.jpeg)
Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pengelola JDIH Provinsi Lampung di Radisson Hotel Bandar Lampung.
FGD dibuka oleh Sekretaris DPRD Provinsi Lampung, yang menekankan pentingnya pengelolaan informasi hukum yang akurat dan mudah diakses.
Pemateri utama, Erman Syarif, SH., MH., MM., Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum Setda Provinsi Lampung, menyampaikan materi mengenai kebijakan terbaru dan strategi evaluasi untuk meningkatkan efektivitas JDIH di daerah.Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai stakeholders, termasuk perwakilan dari instansi pemerintah dan akademisi, yang berkomitmen untuk meningkatkan sistem pengelolaan informasi hukum demi mendukung transparansi dan akuntabilitas publik. Diharapkan, hasil dari diskusi ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan JDIH yang lebih baik ke depannya.
Sekretaris DPRD Lampung Hj. Tina Malinda S.Sos., MM. membuka giat Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Provinsi Lampung. FGD digelar di Hotel Radisson Bandar Lampung. Rabu, 16 Oktober 2024. Giat tersebut dilakukan dengan maksud menyempurnakan dan memperbaiki bagaimana pengelolaan JDIH.
Acara ini mengangkat tema “Kebijakan Pengelolaan dan Evaluasi JDIH 2024-2025.” Sekretaris DPRD Lampung Hj. Tina Malinda S.Sos., M.M., menjelaskan, sejauh ini pihaknya selalu melakukan penyajian data dan informasi termasuk dokumentasi kegiatan maupun data. Dalam kesempatan itu, Tina juga menekankan pentingnya pengelolaan informasi hukum yang akurat dan mudah diakses Pemateri utama, Erman Syarif, SH., MH., MM., Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum Setda Provinsi Lampung, menyampaikan materi mengenai kebijakan terbaru dan strategi evaluasi untuk meningkatkan efektivitas JDIH di daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai stakeholders, termasuk perwakilan dari instansi pemerintah dan akademisi, yang berkomitmen untuk meningkatkan sistem pengelolaan informasi hukum demi mendukung transparansi dan akuntabilitas publik. Diharapkan, hasil dari diskusi ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan JDIH yang lebih baik ke depannya.
